Gempa Garut, BNPB: 4 Rumah dan 1 Sekolah Rusak, Seorang Warga Luka

Gempa Garut, BNPB: 4 Rumah dan 1 Sekolah Rusak, Seorang Warga Luka

Berita Utama | BuddyKu | Sabtu, 3 Desember 2022 - 20:45
share

JAKARTA Gempa bumi magnitudo 6,4 yang kemudian dimutakhirkan menjadi M6,1 mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (3/12) pukul 16.49 WIB. Getaran gempa dirasakan cukup kuat selama 4-5 detik di sejumlah daerah lain.

"Dirasakan cukup kuat selama 4-5 detik di Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Bandung," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dalam keterangannya, Sabtu (3/12/2022).

Data sementara yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB, 4 rumah dan satu unit sekolah rusak. Di samping itu, satu warga Desa Putrajawa, Kecamatan Selaawi mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke Puskesmas terdekat.

Menyikapi gempa Garut, BNPB akan segera mengirimkan tim membantu pendampingan daerah dan kaji cepat serta kebutuhan lain yang diperlukan. Sementara itu, perkembangan informasi darurat terkait gempa Garut akan disampaikan secara berkala.

"Tentunya saya dengan seluruh tim dan BPBD ini segera akan mengumpulkan informasi dan keterangan lebih lanjut. Setiap perkembangan informasi yang diperoleh akan diinformasikan kepada masyarakat," kata Suharyanto.

Belum Ada Gempa Susulan Berdasarkan perkembangan yang dihimpun selang dua jam usai guncangan gempa M6,4, belum ada laporan terkait gempa susulan yang dirasakan dan berdampak signifikan. Namun Suharyanto tetap meminta warga agar tetap tenang dan waspada serta hati-hati.

"Menyikapi gempabumi yang tadi terjadi, sekali lagi. Tetap tenang, waspada, tetapi tidak perlu menghentikan aktivitas sehari-hari," katanya.

Melihat kedalaman gempa menurut data BMKG, Suharyanto berharap guncangannya tidak terlalu merusak dan tidak terlalu banyak menyebabkan jatuh korban jiwa.

"Menurut BMKG, gempa ini cukup dalam. Berdasarkan pengalaman gempa sebelumnya, dengan kedalaman di atas 60 kilometer, apalagi ini di atas 100 kilometer, ini dampak kerusakannya diharapkan tidak terlalu merusak, kata Suharyanto.

(abd)

Topik Menarik