Elon Musk Akan Buat Smartphone Sendiri Jika Twitter Diblokir dari Apple dan Google

Elon Musk Akan Buat Smartphone Sendiri Jika Twitter Diblokir dari Apple dan Google

Berita Utama | BuddyKu | Rabu, 30 November 2022 - 17:15
share

JAKARTA - Bos Twitter baru, Elon Musk mengatakan bahwa ia tidak menentang ide membuat smartphone sendiri jika Apple dan Google menghapus atau memblokir aplikasi Twitter dari platform mereka.

Hal ini dilakukan setelah Elon Musk memicu kontroversi pekan lalu dengan mengusulkan amnesti untuk akun yang ditangguhkan, di mana Elon Musk menanggapi saran podcaster Liz Wheeler bahwa ia harus membuat smartphone baru jika kedua raksasa teknologi, Apple dan Google menghapus Twitter dari toko aplikasi mereka.

Saya tentu berharap tidak sampai seperti itu, tapi, ya, kalau tidak ada pilihan lain, saya akan membuat ponsel alternatif, kata Elon Musk, seperti yang dikutip dari The Independent pada 30 November 2022.

Elon Musk sendiri menghadapi reaksi keras karena mempertahankan pembatasan yang longgar setelah pengambilalihan Twitter. Dia juga menekankan bahwa akun yang tidak melanggar hukum atau terlibat dalam spam yang mengerikan akan diizinkan kembali ke platform.

Seperti yang telah Anda ketahui, di masa lalu, Twitter telah menerapkan larangan akun atas konten yang meragukan, penyalahgunaan, penyebaran informasi yang salah, ekstremisme, ancaman kekerasan, dan pelanggaran privasi atau hak cipta.

CEO Tesla tersebut juga telah membatalkan larangan atau pemblokiran terhadap tokoh kontroversial termasuk Donald Trump, yang akunnya dilarang karena pidato berbahaya setelah serangan 6 Januari di Capitol. CEO Twitter yang baru ini juga telah mengangkat kembali profesor sayap kanan Jordan Peterson dan komedian Kathy Griffin.

Namun, sejak Musk menyelesaikan pengambilalihan, Twitter dinilai telah mengalami banyak kesulitan. Setelah Twitter secara kontroversial menyarankan akan mulai membebankan biaya bulanan untuk sistem verifikasi centang biru, platform tersebut melihat banyaknya akun palsu dan lonjakan tweet dengan cercaan rasial, menurut Center for Countering Digital Hate.

Musk juga memicu PHK massal staf setelah memberitahu karyawan untuk berkomitmen pada etos perusahaan baru atau pergi. Menyusul PHK besar-besaran setelah pengambilalihan, setidaknya 1.200 karyawan telah memutuskan berhenti, menurut The New York Times.

Topik Menarik