Batik Girl Animation Movie Roadshow FICUSIA Di Australia

Batik Girl Animation Movie Roadshow FICUSIA Di Australia

Berita Utama | BuddyKu | Selasa, 29 November 2022 - 19:40
share

Setelah sukses melakukan Premier Film Batik Girl Animation: FICUSIA seri satu dan dua di Indonesia, Lusia Efriani selaku project leader melakukan perjalanan roadshow ke Australia, dalam rangka mempromosikan film Batik Girl Animation Movie Roadshow.

Film animasi ini dalam pembuatannya melibatkan 74 mahasiswa Politeknik Negeri Batam dari berbagai lintas jurusan. Sejak 2016, Lusia sudah rutin melakukan Batik Girl Roadshow dengan media promosi sebuah boneka berbaju batik yang diproduksi oleh warga binaan perempuan di beberapa Lapas di Indonesia.

Kali ini, Lusia membawa sesuatu yang berbeda, yaitu Film Animasi, di mana film ini merupakan sarana kampanye anti narkoba, khususnya bagi generasi muda. Pembuatan film animasi ini juga mendapatkan dukungan dari Pemerintah Australia melalui Alumni Grant Scheme (AGS) yang diadministrasikan oleh Australia Awards in Indonesia.

Di episode ke-3 film animasi ini, akan dibuka oleh sebuah pesan dari Kristen Bishop (Minister-Counsellornsoler dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta) serta ditutup oleh pesan dari Duta Besar Indonesia untuk ASEAN, Derry Aman.

Rangkaian roadshow kali ini adalah Melbourne, Bendigo dan Sydney. Namun karena adanya bencana banjir di area Bendigo, roadshow di kota Bendigo terpaksa dibatalkan.

Rangkaian roadshow di Melbourne dan Sydney dimulai dari 22 Oktober 2022 hingga 8 November 2022. Premier utama dilakukan pada 22 Oktober 2022 di Diaspora Fair yang diadakan di Collingwood Town Hall, Melbourne.

Di acara ini, kata sambutan diberikan Presiden Diaspora Network Victoria, Diana Pratiwi, Kuncoro Waseso (Indonesian Consul General for Victoria & Tasmania), Viviene Nguyen AM (Victorian Multicultural Commision) dan Cr. Sophie Wade (Wali Kota Yarra).

Di acara pemutaran film animasi premier Film Animasi Batik Girl Animation FICUSIA ini dihadiri oleh 234 pengunjung dari berbagai usia dan berbagai etnis.

Selain dalam acara ini, pemutaran film ini juga digelar di Kelas Bahasa Indonesia di Melbourne High School, dengan host lokal yang mengatur kegiatan ini adalah Silvy Wantania (President Victorian Indonesian Language Teachers Association).

Kemudian roadshow dilanjutkan ke kota Sydney. Acara dilangsungkan di Peace Building dengan mengundang anak-anak muda dari organisasi Youth Peace Movement. Usai menonton film FICUSIA, dilanjutkan dengan diskusi seputar bahaya narkoba, dan memotivasi agar anak-anak muda bisa menggunakan masa muda mereka dengan baik. Anak-anak muda yang menghadiri acara ini pun terlihat antusias.

Di hari berikutnya, Lusia menghadiri acara Children Festival, yang lebih banyak dihadiri oleh anak-anak.

Selain melakukan screening di beberapa komunitas, tak lupa Lusia menyempatkan diri melakukan kampanye melalui Radio SBS , agar misi yang ingin disampaikannya bisa menjangkau masyarakat Australia secara lebih luas lagi.

Rangkaian kegiatan roadshow di Sydney, aku Lusia, dibantu oleh Aila Willits, seorang aktivis perempuan di Sydney yang aktif dalam berbagai organisasi, khususnya yang berkaitan dengan PBB.

Lusia juga menyempatkan berkunjung ke beberapa universitas yang sudah menjalin kerjasama dengan program Batik Girl sejak 2016.

Setelah menyelesaikan roadshow di Sydney, Lusia kembali ke Melbourne untuk menyelesaikan beberapa agenda kunjungan ke Swinburne Univeristy, University of Technology dan Deakin University.

Kunjungan ke Deakin Univeristy, jelasnya, karena salah satu partner di Australia dalam program ini adalah dosen Indonesian Studies School of Humanities and Social Science di universitas tersebut, yaitu Monika Winarnita.

Sebelum kepulangannya ke Indonesia, Lusia juga sempat melakukan kampanye melalui Radio Kita dan Womens World Radio di Melbourne, yang selalu setia mendukung misi program BATIK GIRL sejak 2016.

Lusia berharap, dengan adanya film animasi Batik Girl: FICUSIA ini, banyak anak muda yang bisa diselamatkan dari narkoba. Selain itu, lanjutnya, hubungan Indonesia dan Australia ke depannya, jangan hanya sebagai tetangga, namun juga sebagai keluarga.

Selain itu, Lusia juga menyampaikan terimakasihnya kepada Bank Mandiri, yang selalu mendukung misi sosialnya, termasuk kegiatan Batik Girl Roadshow sejak 2017.

Sementara pihak Bank Mandiri pun menyatakan, dukungan ini diberikan karena Lusia sebagai alumni wirausaha sosial Bank Mandiri, karena Lusia dinilai konsisten menjalankan misi sosialnya, yang tak hanya bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, namun juga bisa memberikan dampak positif untuk Australia.

Setelah kepulangannya dari Australia, Lusia mengaku sudah mempersiapkan program selanjutnya, yaitu Batik Girl Animation Movie: FICUSIA GOES TO SCHOOL. Di program ini, ungkap Lusia, dia bersama Politeknik Batam akan melakukan screening dan diskusi tentang bahaya narkoba ke SMA dan SMK, dengan melibatkan 1000 siswa.

Terakhir, Lusia juga berharap Pemerintah bisa mendukung kegiatan roadshow -nya, yang akan dilanjutkan ke negara-negara ASEAN, UK dan Amerika Serikat pada 2023. (*)

Topik Menarik