Kevin de Bruyne Putus Asa, Nggak Percaya Timnas Belgia Bisa Jadi Juara Piala Dunia 2022
Kevin de Bruyne mengungkapkan keputusasaannya terhadap pertandingan timnya di Piala Dunia 2022. Bintang Manchester City itu merasa tidak yakin bahwa mereka akan mampu untuk menjadi juara di Piala Dunia 2022.
Ya sebelumnya, Belgia memang menang 1-0 dalam pertandingan pembuka saat melawan Kanada. Tetapi, penampilan tim besutan Roberto Martinez itu jauh dari kata meyakinkan untuk mengangkat piala Piala Dunia 2022 .
De Bruyne juga dinobatkan sebagai Man of the Match (MOTM) pada pertandingan tersebut dan dia mengutarakan peluang yang mereka miliki di tahun ini untuk menjadi pemenang. Sayangnya, dia tak yakin.
"Saya pikir kesempatan kami adalah tahun 2018. Kalau sekarang, kami memang memiliki tim yang bagus, tetapi sudah menua. Kami kehilangan beberapa pemain penting," ungkap De Bruyne, dikutip The Guardian, Minggu (27/11/2022).
"Kami memiliki beberapa pemain baru yang bagus, tetapi mereka tidak berada di level pemain di 2018. Saya melihat kami lebih sebagai orang luar," sambungnya,
Maksud Kevin De Bruyne terkait 'orang luar' adalah di mana para pemain baru justru tidak sebanding dengan para pemain di Piala Dunia 2022. Orang luar ini dianggap sebagai orang yang tak ada dalam pilihan akan memenangkan piala.
Timnas Belgia mengalahkan Inggris di perebutan tempat ketiga empat tahun lalu setelah disingkirkan oleh Prancis yang akhirnya menjadi pemenang di semifinal.
Belgia adalah yang terbaik kedua melawan Kanada pada beberapa hari lalu, tetapi penalti yang gagal dari lawan dan serangan bagus Michy Batshuayi membuat mereka menang.
Mereka selanjutnya akan menghadapi Maroko dan Kroasia di sisa pertandingan Grup F mereka dengan tujuan mereka maju ke babak 16 besar untuk turnamen ketiga berturut-turut.
De Bruyne telah mencetak dua gol di Piala Dunia sebelumnya dan berharap untuk menambah golnya. Namun, meskipun mereka masih memiliki pemain seperti Eden Hazard, Toby Alderweireld dan Thibaut Courtois, dia tidak percaya diri dengan kemampuan mereka mengangkat trofi untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka.
