Anwar Raih Dukungan Mayoritas

Anwar Raih Dukungan Mayoritas

Berita Utama | koran-jakarta.com | Sabtu, 26 November 2022 - 05:55
share

KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia yang baru diangkat, Anwar Ibrahim, pada Jumat (25/11), mengatakan bahwa sebuah partai politik dari Sabah dengan enam kursi akan bergabung dengan pemerintah persatuannya. Bergabungnya partai politik itu, berarti memberinya dua pertiga mayoritas di Parlemen.

"Gabungan Rakyat Sabah (GRS) telah sepakat untuk bergabung dengan pemerintah persatuan," ujar PM Anwar.

"Kekuatan kami sekarang adalah dua pertiga mayoritas parlemen. Ini berarti akan memperkuat stabilitas nasional dan kami dapat fokus pada tugas kami untuk meningkatkan ekonomi," kata PM Anwar dalam konferensi pers.

Minimal 148 anggota parlemen diperlukan bagi pemerintah untuk memimpin dua pertiga mayoritas di Majelis Rendah Parlemen yang beranggotakan 222 orang. Sedangkan untuk membentuk mayoritas sederhana, membentuk pemerintahan dibutuhkan minimal 112 kursi.

Blok terbesar dalam pemerintahan persatuan Anwar terdiri dari koalisi Pakatan Harapan (PH) dengan 82 kursi, Barisan Nasional (BN) dengan 30 kursi, dan Gabungan Parti Sarawak dengan 23 kursi sehingga totalnya menjadi 135 kursi.

Anwar, 75 tahun, juga mendapat dukungan dari anggota parlemen dari Malaysia timur yaitu dari Warisan (tiga kursi) dan Parti Bangsa Malaysia (satu). Dua anggota parlemen independen dan satu dari Parti Kesejahteraan Demokratik Masyarakat (KDM) juga mendukung pemerintah persatuan.

Dengan enam anggota parlemen dari GRS bergabung dengan pemerintah, maka PM Anwar akan mendapat dukungan dari 148 anggota parlemen.

Sementara itu, pada Jumat, koalisi saingan Perikatan Nasional (PN) yang dipimpin oleh mantan PM Muhyiddin Yassin, mengindikasikan akan menjadi oposisi. PN yang dipimpin oleh dua partai Muslim Melayu yaitu Parti Pribumi Bersatu Malaysia dan Parti Islam Se-Malaysia, dalam pemilihan umum Sabtu (19/11) pekan lalu berhasil meraih 73 kursi.

Pangkas Kabinet

Dalam konferensi pers, Anwar juga mengatakan jumlah menteri di kabinetnya akan dipangkas dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya dan dia juga ingin mengurangi gaji mereka.

Dalam konferensi pers perdananya pada Kamis (24/11), PM Anwar mengatakan bahwa dia tidak akan memangkas gaji rakyat untuk menunjukkan solidaritas dengan warga Malaysia yang berjuang dengan meningkatnya biaya hidup.

"Prioritas saya sekarang adalah mengatasi biaya hidup," kata PM Anwar.

Terkait susunan kabinet, PM Anwar pun mengatakan bahwa dirinya belum mempertimbangkan untuk merangkap jabatan sebagai menteri keuangan.

"Kami akan melihat semua kemungkinan, tapi saat ini saya belum mempertimbangkannya," kata PM Anwar kepada wartawan usai menunaikan salat Jumat.

Jabatan menteri keuangan negara berikutnya memiliki tugas berat karena harus bisa mengatasi lonjakan inflasi dan anjloknya nilai tukar mata uang ringgit.

PM Anwar telah mengatakan bahwa pemerintahnya akan mengurangi beban kenaikan harga pada kelompok berpenghasilan rendah dan menengah dan hal itu adalah prioritas utama pemerintahannya, dan oleh karena itu dia akan bertemu dengan lembaga pemerintah terkait untuk membahas masalah tersebut.

"Saya telah meminta diskusi lebih rinci dan tindakan segera untuk mengurangi dampak biaya hidup. Saya sudah minta instansi terkait bertemu secepatnya akhir pekan ini atau Senin (28/11) mendatang," ujar dia. ST/DW/I-1

Topik Menarik