Pecahkan Kebuntuan Politik, Raja Tunjuk Anwar Ibrahim jadi PM Malaysia

Pecahkan Kebuntuan Politik, Raja Tunjuk Anwar Ibrahim jadi PM Malaysia

Berita Utama | BuddyKu | Kamis, 24 November 2022 - 17:00
share

Ketua Pakatan Harapan (PH) Anwar Ibrahim akan dilantik sebagai Perdana Menteri (PM) ke-10 Malaysia pada Kamis (24/11/2022).

Dilantik jadi PM : Pria berusia 75 tahun itu akan dilantik pada pukul 17.00 waktu setempat.

Yang Mulia juga ingin memberi tahu perdana menteri dan pemerintahan baru yang akan dibentuk untuk menunjukkan kerendahan hati dan kebijaksanaan. Faktanya adalah rakyat biasa tidak boleh dibebani dengan gejolak politik tanpa akhir ketika negara membutuhkan pemerintahan yang stabil untuk meningkatkan lanskap ekonomi dan pembangunan negara, demikian keterangan tertulis Istana Negara.

Raja Malaysia mengingatkan anggota DPR terpilih untuk menunjukkan keutamaan, komitmen yang tinggi, serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Raja ingin mengingatkan semua orang bahwa mereka yang menang tidak memenangkan segalanya dan mereka yang kalah tidak kehilangan segalanya, demikian keterangan tertulis, dilansir dari CNA.

Keputusan tersebut diberikan setelah terjadi pertemuan khusus di antara para penguasa tentang kebuntuan politik pada Kamis (24/11/2022) pagi. Raja Malaysia ingin meminta pandangan dari para penguasa Melayu lainnya.

Hasil pemungutan suara : PH merupakan pemain terbaik dalam kontestasi pemilihan umum pada Sabtu (19/11/2022). PH meraih 82 kursi, termasuk kursi Muar yang dimenangkan oleh presiden Aliansi Demokrasi Bersatu Malaysia (MUDA) Syed Saddiq.

Sementara itu, Perikatan Nasional (PN) pimpinan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin membuntuti dengan 73 kursi. Artinya, tidak ada koalisi yang memiliki jumlah suara mayoritas. Sebab, merujuk konstitusi Malaysia, untuk membentuk kabinet, koalisi partai perlu 112 suara dari total 222 kursi parlemen.

Rekam jejak : Anwar merupakan wakil perdana menteri pada 1990-an. Akan tetapi, Anwar dipecat dari jabatan tersebut pada 1998 oleh PM saat itu, Mahathir Mohamad.

Anwar menghabiskan dua kali di penjara karena sodomi dan korupsi dalam apa yang dia katakan sebagai tuduhan bermotivasi politik yang bertujuan untuk mengakhiri karirnya. Anwar menerima pengampunan kerajaan setelah koalisi Pakatan Harapan menang dalam pemilihan umum 2018.

Topik Menarik