'Luckiest Girl Alive' Trending di Netflix: Ketika Mila Kunis Dihantui Trauma Kekerasan
Punya pekerjaan impian di salah satu perusahaan besar, tunangan yang kaya raya pasti jadi impian banyak perempuan. Tapi, apa jadinya kalau semua kehidupan yang diraih ini punya masa lalu kelam yang belum bisa dilupakan dan mampu mengubah semua kehidupan sempurnanya ini?
Film terbaru Mila Kunis dalam 'Luckiest Girl Alive' yang merupakan adaptasi dari novel karya Jessica Knoll memberikan pandangan baru dalam genre drama kriminal.
Sinopsis 'Luckiest Girl Alive'
Selama beberapa tahun, Ani Fanelli (Mila Kunis) hidup dalam sebuah kesempurnaan yang menjadi idaman banyak perempuan di dunia. Ia tampak memiliki semuanya.
Ani adalah sosok yang cerdas, cantik, bekerja di sebuah perusahaan majalah ternama dengan posisi yang sangat baik dan mampu mendekatkannya pada impiannya bekerja di New York Times, punya apartemen mewah di New York bersama tunangannya. Sebentar lagi ia akan menikahi tunangannya Luke (Finn Wittrock) yang kaya raya dan berpenghasilan besar.
Tapi dibalik itu, ia juga punya sifat yang diam-diam kasar dan acuh. Hal ini digambarkan lewat voice over karakter Ani ketika ia seolah menjadi dirinya sendiri.
Tapi tiba-tiba saja kehidupan sempurnanya terancam, ketika seorang filmmaker dokumenter bernama Aaron Wickersham (Dalmar Abuzied) mendatangi dan memintanya untuk menjadi narasumber terkait kejadian penembakan di sekolahnya dulu, Brentley School.
Ani adalah salah satu saksi sekaligus korban selamat dari tragedi tersebut. Namun kejadian ini juga mengingatkannya kembali pada trauma yang berusaha dilupakannya, dimana ia mengalami kekerasan seksual waktu itu.
Sementara itu, Dean Barton (Alex Barone) yang juga merupakan teman satu sekolah dan korban selamat seringkali muncul di beberapa acara TV untuk bersaksi atas tragedi waktu itu. Ia juga yang mengatakan bahwa Ani punya andil dalam insiden penembakan di sekolah mereka.
Sektor Kimia, Farmasi, dan Tekstil Siap Jadi Penggerak Ekonomi 2026, Intip Kinerjanya di Tahun Ini
Bertahun-tahun setelah insiden tersebut, Dean yang lumpuh karena cedera tembakan menjadi seorang advokat yang sengit dan berhasil mendapat banyak simpati publik. Ia bahkan menuliskan semua kejadian dari sudut pandanganya dalam sebuah buku.
Sayangnya, semua yang diucapkannya nggak sepenuhnya benar.
Situasi menyedihkan yang menghantuinya selama bertahun-tahun dan memaksanya untuk mengubur trauma yang ia alami, secara perlahan mengancam masa depan yang telah ia rencanakan dengan cermat.
Baginya tragedi saat itu adalah aib yang berusaha ia sembunyikan bahkan dari orang tuanya dan Luke, tunangannya. Mereka hanya tau mengenai kejadian penembakan yang menimpa murid-murid di sekolahnya tanpa tau sebab pasti dibalik kejadian tersebut.
Flashback ke masa sekolahnya saat itu, Ani remaja (Chiara Aurelia) menjalani kehidupannya sebagai murid baru di sekolah ternama, Brentley School. Nggak sedikit anak laki-laki yang tertarik padanya.
Hingga suatu malam usai pesta di sekolahan, salah satu teman mengajaknya untuk melanjutkan pesta di rumahnya. Terlalu banyak minum, Ani pun mabuk dan situasi tersebut dimanfaatkan oleh beberapa teman laki-lakinya termasuk Dean Barton. Ia diperkosa secara bergantian hingga akhirnya Anie berhasil kabur dan meminta pertolongan gurunya yang nggak sengaja bertemu di sebuah minimarket.
Gurunya yang bernama Andrew Larson (Scoot McNairy) kemudian membawanya ke rumah untuk diamankan. Ani diminta untuk melaporkan kejadian ini pada orangtua dan sekolahnya.
Namun Ani nggak berani untuk menceritakan kejadian ini pada ibunya. Bukan cuma malu, Ani sangat takut jika kejadian ini bisa bocor ke orang lain.
Singkat cerita, beberapa guru yang akhirnya tau namun menghentikan laporan ini karena Ani enggak cukup berani untuk memberikan kesaksian dan melaporkan pada kepolisian.
Lucunya, gurunya yang bernama Andrew juga dipecat setelahnya.
Sama seperti korban kekerasan seksual pada umumnya, Ani yang kesal dan frustasi nggak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa diam dan berusaha menjalani kehidupan seperti biasa bahkan ketika bertemu dengan pelaku di sekolah. Sahabatnya Arthur Finnerman (Thomas Barbusca) yang tidak terima dengan perlakuan biadab para pelaku, kemudian merencanakan balas dendam.
Suatu hari, ia melancarkan aksi penembakan massal di sekolahnya tersebut. Banyak korban yang meninggal, terutama para pelaku. Satu-satunya yang selamat dan mengalami cidera adalah Dean Barton. Saat itu, Arthur menyerahkan senjata pada Ani untuk membalaskan dendamnya. Bukannya menembak, Ani justru menghentikan aksi temannya.
Film garapan sutradara Mike Baker ini berhasil mencampur adukkan emosi penonton ketika mengikuti roller coaster kehidupan Ani saat ini dan masa lalu kelamnya lewat adegan repetisi, yakni pertengkarannya dengan Luke yang membawanya pada insiden tersebut.
Akting Chiara Aurelia berhasil menggambarkan perbedaan karakter Ani ketika masih muda.
Seorang remaja yang tampak lebih lembut tapi di satu sisi menyimpan ketakutan luar biasa karena setelah menjadi korban pemerkosaan. Bahkan aktingnya saat memerankan adegan kekerasan seksual berhasil membuat penonton mual dan juga emosi dengan para pelaku.
Bagi sebagian penonton, mungkin akan merasa gregetan melihat karakternya. Ketika ia menyia-nyiakan kesempatan untuk melaporkan para pelaku. Bagaimana Ani muda lebih memilih diam, bahkan ibunya pun enggak tahu kejadian sebenarnya. Tapi karakter inilah yang justru menggambarkan kondisi nyata para korban di luar sana.
Akting Mila Kunis juga berhasil menggambarkan sebagai wanita karir yang menyimpan seribu rahasia. Karakter antagonis dan protagonis dalam dirinya bisa nge- blend dengan sempurna yang menantang dirinya untuk berani mengungkapkan kejadian sebenarnya sekaligus membersihkan namanya dari tuduhan yang selama ini dilayangkan oleh Dean Barton, salah satu pelaku pemerkosaan.
Film dan narasi \'Luckiest Girl Alive\' sekaligus menjadi kritik pedas dan tamparan bagi masyarakat yang pada kenyataan banyak yang menghakimi korban kekerasan seksual.
Karena hal inilah yang membuat mereka para korban enggan untuk bersaksi.
Enggak sedikit penyintas yang akhirnya memilih untuk diam, berdamai dengan trauma yang enggak kunjung selesai, serta berusaha menjalani kehidupan normal dan bahkan (mungkin) memaafkan pelaku.
Karakter Ani adalah satu dari sebagian banyak korban yang memilih diam ketimbang menyuarakan pendapat mereka sebagai penyintas.
Dan lagi, hukum kekerasan seksual menuntut adanya bukti otentik untuk melaporkan
kejadian dan membawa lebih lanjut kasus ini ke arah hukum.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik!Lets join Z Creators dengan klik di sini .









