Viktor Axelsen Momok Bagi Anthony Ginting, Tujuh Kali Keok

Viktor Axelsen Momok Bagi Anthony Ginting, Tujuh Kali Keok

Berita Utama | republika | Sabtu, 2 Juli 2022 - 13:05
share

ruzka.republika.co.id - Anthony Sinisuka Ginting menumpahkan segala kekuatan. Tetapi masih belum cukup untuk melawan Viktor Axelsen. Tunggal putra terbaik Indonesia itu gagal memecahkan telor kekalahan tujuh kali beruntun.

Pada perempat final Malaysia Open, Jumat (1/7/2022), Viktor Axelsen kembali menekuk Anthony Ginting dengan skor 18-21, 21-17, 21-12.

Dengan demikian, Anthony Ginting belum berhasil memutus rentetan hasil buruk saat berjumpa Axelsen sejak dua tahun lalu.

Anthony Ginting seperti frustrasi. Tapi, dia tidak mengakuinya. Dia seperti murid yang sungguh-sungguh telah menyelesaikan pelajaran berharga.

"Saya tidak memikirkannya (menjadi frustrasi). Maksud saya, ada baiknya saya bisa belajar lagi tentang cara bermain di lapangan bersama Axelsen. Saya masih harus meningkatkan, saya masih harus mengerjakan pekerjaan rumah tentang hari pertandingan," kata Anthony Ginting.

"Jadi setelah ini, saya harus berdiskusi dengan pelatih saya tentang cara bermain, apa strategi saya. Jadi ya, itu bagus untukku. Saya bisa belajar lagi dan belajar lagi."

Pebulutangkis berusia 26 tahun itu memulai dengan baik. Ginting mampu menjaga kecepatan dan intensitas tinggi untuk mengklaim game pertama. Tetapi kemantapan Axelsen melemahkannya.

Pada skor 10-7 di kuarter ketiga Anthony Ginting memiliki keunggulan. Pada fase-fase krusial, Anthony masih menjaga keunggulan dengan permainan-permainan cepat yang ditampilkan.

Hingga akhirnya smes keras Anthony Ginting berhasil merebut gim kesatu dengan skor 21-18.

"Itu cukup sulit dari awal hingga akhir. Tetapi saya pikir kunci dari pertandingan ini adalah pertandingan terakhir karena Axelsen berada di sisi yang lebih baik dan dia bisa memainkan pukulannya," ujar Anthony Ginting.

Anthony Ginting mengaku berusaha sangat keras di bagian terakhir game kedua. Dia memenangkan banyak poin, tetapi lawannya bermain dengan sangat sabar. Axelsen yang berpostur tinggi bak momok bagi Anthony Ginting.

"Axelsen tinggi, dia bisa bergerak di sekitar lapangan dengan cukup baik, dan pertahanan serta serangannya sangat bagus," akunya.

Gim kedua mutlak menjadi milik Axelsen. Memanfaatkan kondisi "menang angin", Axelsen meraup poin demi poin.

Tunggal putra nomor satu dunia tersebut bahkan sempat unggul jauh 15-4, yang membuat peluangnya untuk memaksa rubber game terbuka lebar.

Anthony sempat unggul tiga angka dengan skor 7-4 pada gim pamungkas. Bahkan mengunci mendapatkan momentum bagus saat berhasil unggul 10-7. Namun Axelsen malah mampu membalikan skor dengan 11-10 pada interval.

Axelsen makin menggila selepas jeda setelah unggul cukup nyaman dengan skor 18-12. Anthony Ginting akhirnya harus menyerah dengan skor telak 12-21 pada gim ketiga.

"Saya pikir saya hanya mencoba mengambil satu hari pada satu waktu, satu pertandingan pada satu waktu, satu poin pada satu waktu. Dan sejauh ini sangat bagus. Saya tidak memiliki cedera atau apa pun. Jadi saya hanya mencoba untuk bermain sepenuh hati. Dan itulah yang akan saya lakukan," papar Ginting.

"Saya pikir hari pertandingan kami benar-benar intens. Saya tidak merasa down sama sekali, tandasnya.*

Topik Menarik