Belasan Mahasiswa Korsel Panjat Pagar Rumah Dubes AS di Seoul, Desak Pasukan AS Pergi

SEOUL, iNews.id - Kepolisian Korea Selatan menahan 19 mahasiswa karena memanjat tembok rumah dinas Duta Besar Amerika Serikat Harry Haris di Seoul, Jumat (18/10/2019). Mereka memprotes kehadiran pasukan AS di Korsel.

Kelompok yang menamakan diri koalisi mahasiswa progresif itu mengunggah beberapa foto dan video di akun Facebook, tampak para mahasiswa menggunakan tangga untuk melompati tembok yang mengeliling kediaman Harris.

Dalam video lain yang diambil dari halaman kediaman dubes, mereka menuduh AS meminta kenaikan anggaran sebesar 500 persen kepada Pemerintah Korsel untuk membiayai pasukannya yang berjumlah 28.500 personel.

Mereka juga membawa baner bertulis, "Tinggalkan tanah ini, Harris." "Berhentilah mencampuri urusan dalam negeri kami," kata mahasiswa, disusul dengan teriakan, "Pergilah" dan "Kami tak membutuhkan pasukan AS".

Setelah itu mereka ditarik keluar dari kediaman Harris oleh polisi.

Sementara itu juru bicara Kedubes AS di Seoul, William Coleman, mengatakan, hampir 20 warga negara Korsel secara ilegal memasuki kediaman resmi Dubes AS bahkan secara paksa mencoba memasuki rumah.

"Kami sangat prihatin dengan pelanggaran hukum di tempat tinggal Duta Besar dan mendesak ROK (Republik Korea Selatan) untuk melindungi semua misi diplomatik dan tempat tinggal," kata Coleman, dikutip dari Reuters , Sabtu (19/10/2019).

Baca Juga :
Esper Sebut Penting bagi Korsel Bayar Lebih untuk Tentara AS

Kementerian Luar Negeri Korsel juga telah meminta peningkatan keamanan untuk kedubes AS dan rumah duta besar.

"Segala kerusakan atau serangan dalam bentuk apa pun terhadap misi diplomatik tidak dapat dibenarkan, dan pemerintah akan mengambil langkah yang tepat untuk melindungi misi dan mencegah tindakan apa pun yang bisa mengganggu keamanan mereka," kata kemlu.