Sosok Maesyal Rasyid dan Intan Nurul Hikmah yang Maju pada Pilkada Kabupaten Tangerang 2024
Terkini | banten.inews.id | Senin, 4 November 2024 - 14:50
KABUPATEN TANGERANG , iNewsBanten - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tangerang 2024, Maesyal Rasyid dan Intan Nurul Hikmah dinilai kandidat yang ideal.
Pengammat Politik, Memed Chumeidy menilai pasangan tersebut memiliki keunggulan saling melengkapi sehingga mampu menghadirkan kepemimpinan yang efektif dan responsif.
Menurutnya calon Bupati Tangerang, Maesyal Rasyid memiliki kemampuan yang baik dalam berkolaborasi dan berkomunikasi.
Saya melihat Maesyal Rasyid memiliki kemampuan yang baik dalam berkolaborasi dan komunikasi. Pengalaman yang dimiliki Maesyal membuatnya tidak sulit lagi memahami masalah, artinya kepemimpinan dia langsung eksekusi kebijakannya, kata Memed dalam keterangannya, Jakarta, Minggu (3/11/2024).
Memed menuturkan kehadiran Intan menambah nilai lebih bagi pasangan Pilkada Kabupaten Tangerang 2024.Memed menyebutkan bahwa pengalaman Intan sebagai anggota DPRD yang dekat dengan masyarakat akan melengkapi kepemimpinan Maesyal.
"Bu Intan ini kan terkenal dekat dengan perempuan dan masyarakat. Hadirnya perempuan turut membantu dalam perspektif kebijakan yang berfokus pada kesejahteraan keluarga dan anak," katanya.
Di sisi lain, Memed menyoroti beberapa persoalan yang ada di Kabupaten Tangerang termasuk masalah kesejahteraan bagi warganya.
Menurut data BPS pada 2023, Kabupaten Tangerang memiliki persentase tingkat pengangguran mencapai 6,94 persen.
Hal tersebut diperparah dengan indeks pembangunan manusia di Kabupaten Tangerang yang masih berada di angka 74,43, dibawah rata-rata Provinsi Banten.Memed menilai dua hal tersebut merupakan cerminan besar pekerjaan rumah bagi bupati dan wakil bupati mendatang. Menyelesaikannya diperlukan kolaborasi antara pemerintah daerah dengan berbagai kelompok kepentingan dan masyarakat yang dinilai mampu dituntaskan oleh pasangan nomor urut 2, Maesyal - Intan.
Itu bisa diwujudkan oleh orang yang mampu dan berpengalaman. Bukan asal tunjuk tapi memahami persoalan. Nah itu kan gak dari pikiran sendiri, tapi mengkolaborasikan, melibatkan berbagai stakeholder untuk menjalankan program dan kebijakan. Stakeholder itu harus mampu kolaborasi, itu perlu pemimpin yang aware atas persoalan tersebut, pungkasnya.