Alat Belajar Tertahan Setahun di Bea Cukai, Kepsek SLB Minta Maaf Tak Tahu Prosedur Barang Hibah

Alat Belajar Tertahan Setahun di Bea Cukai, Kepsek SLB Minta Maaf Tak Tahu Prosedur Barang Hibah

Ekonomi | inews | Senin, 29 April 2024 - 18:30
share

JAKARTA, iNews.id - Plt Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB)-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta, Dede Kurniasih menyampaikan permohonan maaf atas viralnya tentang tagihan ratusan juta dari Bea Cukai yang di media sosial X. Dia mengakui munculnya tagihan ratusan juta rupiah itu akibat ketidaktahuan pihaknya tentang prosedur barang hibah impor.

"Permohonan maaf dari kami atas ketidaktahuan dan kekurangan wawasan terkait bagaimana prosedur barang hibah importir sehingga menyebabkan miskomunikasi. Permohonan maaf juga atas kegaduhan media yang selama ini kita ketahui," ujar Dede dalam Media Briefing Terkait Kewenangan Bea Cukai Dalam Proses Impor Barang Kiriman, Tangerang, Banten, Senin (29/4/2024).

Dede juga memastikan 20 unit alat bantu pembelajaran bagi para siswa-siswi tunanetra dari OHFA Tech Korea Selatan masih bisa berfungsi dengan baik meski sudah tertahan di tempat penimbunan Bea Cukai Soetta sejak 18 Desember 2022 lalu.

"Masih baik-baik aja, (tertahan) 1 tahun 4 bulanan," tuturnya.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu resmi menyerahkan alat bantu pembelajaran siswa tunanetra milik SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta. (Foto: Atikah Umiyani)
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu resmi menyerahkan alat bantu pembelajaran siswa tunanetra milik SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta. (Foto: Atikah Umiyani)

Dede mewakili SLB-A Pembina Tingkat Nasional mengucapkan terima kasih atas bantuan keyboard yang diberikan, sehingga bisa dipergunakan. Apalagi katanya, alat ini belum ada di Indonesia.

"Sebetulnya suatu kebanggaan untuk kami karena memang alat ini dibutuhkan buat peserta didik tunanetra, karena ini ada bunyinya, karena mereka kan menggunakan pendengaran. Jadi saat ini sangat dibutuhkan dan bahkan sangat ditunggu-tunggu anak-anak yang kemarin sudah uji coba," katanya.

Dia berharap, alat ini bisa membuat para siswa-siswi tunanetra belajar lebih maksimal.

"Jadi Alhamdulillah, senang sekali alat ini bisa kami terima. Mudah-mudahan alat ini membantu pembelajaran dan pendidikan khususnya tunanetra bisa belajar lebih maksimal," ucapnya.

Topik Menarik