Kisah Sukses Perajin Tahu di Cipayung Berkat Modal Usaha BRI

Kisah Sukses Perajin Tahu di Cipayung Berkat Modal Usaha BRI

Ekonomi | inews | Kamis, 28 Maret 2024 - 11:33
share

JAKARTA, iNews.id - Perajin tahu asal Ciamis, Jawa Barat, Osid Rosid sukses mengembangkan bisnisnya berkat modal usaha dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Pria berusia 57 tahun ini awalnya merupakan karyawan dari salah satu pabrik tahu kawasan Utan Kayu sebelum akhirnya memiliki tempat produksi sendiri di Cipayung, Jakarta Timur.

Osid bercerita pernah menjadi pekerja di sebuah pabrik tahu di wilayah Utan Kayu, Jakarta Timur, pada 1982. Dia saat itu bertugas mengirim hasil produksi berupa tahu mentah ke warung-warung di wilayah Tanjung Priok dan Pasar Anyar Bahari, Jakarta Utara, dengan sepeda.

Setelah mendapat ilmu terkait produksi tahu dan penjualannya, Osid kemudian memulai usahanya sendiri pada 1995 di wilayah Duren Tiga, Jakarta Selatan. Setelah itu, pada 2023 dia memindahkan usahanya ke Cipayung, Jakarta Timur, untuk mencari tempat dan peluang bisnis yang lebih luas.

"Alasan pindah cari tempat yang lebih luas, setorannya lebih murah, harga kedelainya lebih miring. Kalau di Utan Kayu nerima udah jadi tahu tinggal motong, kalau disini dari nol bikin tahu sendiri," ujar Osid saat ditemui beberapa waktu lalu.

Osid menyebut produksi tahu dari pabrik miliknya paling banyak mencapai 2,5 kuintal per hari. Angka tersebut mengalami peningkatan pada awal-awal bulan Ramadhan, khususnya untuk produk tahu matang.

"Produksi paling banyak 2,5 kuintal sehari. Tahu biasanya meningkat sebelum puasa sampai hari ke-10 puasa untuk tahu mateng, biasanya untuk tahu isi. Kenaikan produksi 20-30 kg dari hari biasa, sambil lihat situasi pasar saja," tuturnya.

Saat ini, Osid memiliki 6 karyawan yang bekerja untuk memproduksi tahu dan yang menjual di pasar. Rata-rata omzet yang mampu diraih mencapai Rp5 juta per hari, dengan angka bersih mencapai Rp700.000 per hari.

Berkat kerja kerasnya tersebut, Osid kini memiliki rumah, mobil, hingga membeli tanah di kampung halamannya. Selain itu, dia juga mengembangkan usaha di kampung halamannya yakni budi daya ikan gurame.

Adapun, dalam menjalankan usahanya tersebut Osid mendapatkan bantuan modal dari BRI. Pencairan modal awal, Osid mendapatkan kredit Rp4 juta saat memulai usaha produksi tahu di Duren Tiga pada 1995.

Nominal kredit untuk modal usaha terus meningkat, mulai dari Rp7 juta, Rp17 juta, Rp60 juta, Rp100 juta, Rp150 juta, hingga saat ini mencapai Rp280 juta.

"Saya sudah lama mulai pencairan awal (BRI) itu dari Rp4 juta di tahun 1995-an, pas udah di Duren Tiga, Simpedes. (Pencairan modal terbaru) Rp280 juta cair di September-Oktober 2023, kreditnya lima tahun," ucapnya.

Tidak hanya bantuan modal, selama menjadi nasabah BRI dia Osid mengaku tidak pernah mengalami kesulitan dalam mengurus kredit untuk modal usahanya. Terbaru, dia juga telah mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk bisnisnya. Kepala Unit BRI Cipayung, Husnul Fuad menuturkan, selain permodalan untuk pelaku UMKM, BRI juga melakukan pendampingan bisnis.

Dia menyebut perwakilan dari kantor wilayah (kanwil) datang setiap 3-6 bulan sekali untuk menyosialisasikan kepada nasabah-nasabah terkait peningkatan bisnis. "Kalau disini (bisnis klaster tahu) dari cara produksinya, legalitas usaha, dan cara mempromosikan di media sosial," ucap Fuad.

Topik Menarik